Sebuah tantangan yang tak terlupakan di tahun 2004, ketika penulis mendapatkan kepercayaan untuk membantu pekerjaan scanning LJK rekrutmen CPNS dari sebuah departemen. Jumlah pegawai yang direkrut mencakup seluruh Indonesia. Pekerjaan rekrutmen ini benar-benar berskala nasional.
Setiap peserta ujian rekrutmen harus mengisi 1 lembar LJK biodata serta 3 lembar LJK ujian. Dengan jumlah peserta rekrutmen yang sangat besar dan dari seluruh Indonesia, jumlah LJK yang harus diperiksa adalah 1,5 juta lembar dengan waktu yang tersedia hanya 14 hari. Butuh scanner yang kencang, software Digital Mark Reader (DMR) yang matang, dan operator yang dikarantina.
Setiap hari, tim operator dibagi ke dalam 2 shift dengan waktu kerja scanner dapat mencapai 18 jam per hari. Hanya ada 12 scanner yang dioperasikan, sudah termasuk cadangan. Scanner yang digunakan mulai dari 25ppm hingga 60ppm. Pada tahun 2004 itu, merk scanner yang digunakan adalah Panasonic (25 ppm) dan Bowe-Bell Howell (high speed, yang belakangan diakuisisi oleh Kodak).
Kendala utama dari pekerjaan scanning volume besar terpusat adalah bagaimana mencapai dan menjaga ritme capaian harian yang diukur dalam satuan lembar. Ratusan ribu lembar yang di-scan setiap hari harus selesai di-extract data jawaban di dalamnya, dan juga diverifikasi oleh tim verifikator sebelum melalui proses skoring. Pekerjaan operator scanning benar-benar hanya mengusahakan untuk mendapatkan gambar LJK yang baik, dan menjamin bahwa semua LJK telah ter-scan, tidak ada yang double-feed.
DMR sebagai software hasil riset ITB yang digunakan dalam pekerjaan scanning LJK tersebut benar-benar mendapatkan ujian yang sangat tinggi. Setiap kesalahan yang muncul dari segi aplikasi harus segera diperbaiki pada jam yang sama karena pekerjaan scanning tersebut dikejar oleh waktu. Fitur-fitur yang dapat mempercepat proses scanning, extraksi maupun mempermudah verifikasi segera ditambahkan untuk mempercepat proses pekerjaan secara keseluruhan. Pada saat yang sama, DMR juga digunakan untuk rekrutmen CPNS di LIPI dan Dephan dengan volume pekerjaan yang lebih kecil.
Pekerjaan tersebut dinilai sukses dan berulang di tahun berikutnya, hingga akhirnya Depag memutuskan untuk membeli beberapa unit Paket DMR Presiden dengan scanner Fujitsu fi-5900 berkecepatan 100 lembar per menit.